Senyuman bulan Juli
Banyak sekali kisah yang ingin ku tamatkan tentang mu. Bukan sebuah pertemuan lalu bersama Bukan juga tentang sebuah perpisahan. Karena memang cerita kita tiada akhir Karena belum ada kata mulai dari pertemuan itu. Entah apa yang aku pikir kan saat pertemuan kita kala itu. Aku hanya ingin menyusuri setiap makna dari kamu. Entah mengapa aku selalu senang menulis diksi tentang mu. Teruntuk bulan Juli, aku mohon jangan cepat berakhir Lantas berikan kami senyum matahari hangat mu Tetaplah buat ia tersenyum dengan pesonanya sendiri. Yang selalu aku rindukan setiap lekukan bibirnya. Juli, mungkin aku memang jiwa yang pudar, karena aku hanya mampu mengungkapkan lewat diksi bukan ucapan. Mungkin aku terlalu gengsi. Perlahan, memang seharusnya aku memudar dari dunianya Aku tidak pantas berada di satu halaman dengannya. Dia terlalu megah semesta Dan aku.. Hanya butiran debu nya Sekarang, jika kamu mau hilang, hilanglah perlahan Dan...